Apabila seorang nasabah mendapati mesin ATM yang tidak wajar, misalnya susah memasukkan kartu ATM, sebaiknya langsung segera mencari mesin ATM alternatif. Menurut Nico, para pelaku itu biasanya memasang alat skimmer di lubang atau tempat memasukan kartu. Selain itu, sindikat ini juga menempel spycam atau kamera tersembunyi tepat di atas lubang kartu untuk mendapatkan PIN.
"Jadi ini (kamera) dipasang, sehingga apabila seseorang memasukkan nomor PIN-nya, begitu kartu dimasukkan, data itu terekam," ujarnya.
(Baca juga: Sindikat Skimming "Bobol" 64 Bank Luar dan Dalam Negeri)
Data nasabah yang sudah masuk itu ditempatkan di sebuah hard disk dan dipindahkan lagi ke komputer untuk diproses pemindahan data ke kartu ATM. Setelah semua selesai, mereka akan menguras saldo menggunakan PIN yang telah direkam dari spycam tadi.