Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Putin: Tidak Masuk Akal Rusia Racuni Mantan Mata-Mata

Wikanto Arungbudoyo , Jurnalis-Senin, 19 Maret 2018 |12:11 WIB
Putin: Tidak Masuk Akal Rusia Racuni Mantan Mata-Mata
Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Alexander Zemlianichenko/Reuters)
A
A
A

MOSKOW – Presiden Rusia, Vladimir Putin, akhirnya buka suara mengenai kasus peracunan mantan agen mata-mata Sergei Skripal di Salisbury, Inggris. Pria asal Saint Petersburg itu mengatakan, tidak masuk akal apabila Rusia memerintahkan peracunan Sergei dan putrinya Yulia Skripal pada 4 Maret lalu.

“Mengenai tragedi itu, saya membacanya dari media. Hal pertama yang terlintas di kepala saya adalah jika itu benar racun tingkat militer, maka korban pasti langsung meninggal dunia di tempat,” ujar Vladimir Putin, melansir dari Reuters, Senin (19/3/2018).

“Kedua, Rusia tidak memiliki racun itu. Kami menghancurkan semua persenjataan kimia di bawah pengawasan organisasi-organisasi internasional, dan kami yang pertama kali melakukannya, tidak seperti beberapa mitra yang berjanji, tetapi tidak menepatinya,” imbuh pria berusia 65 tahun itu.

BACA JUGA: Mantan Mata-Mata Rusia dalam Kondisi Kritis Setelah Terpapar Zat Misterius di Inggris

BACA JUGA: Kepolisian Inggris: Mantan Mata-Mata Rusia Diberi Racun Syaraf

Tensi antara Inggris dengan Rusia pun memanas usai kasus peracunan itu. Inggris dan Rusia saling mengusir diplomat dari negaranya masing-masing. Meski memanas, Putin menyatakan Moskow siap bekerja sama dengan London.

“Kami siap bekerja sama, mengambil bagian dalam penyelidikan yang dibutuhkan, tetapi harus ada keinginan dari pihak lain, dan kami belum melihatnya. Kami tidak menampik itu dari agenda, upaya bersama sangat mungkin,” kata Vladimir Putin.

“Secara keseluruhan, tentu, saya pikir orang yang rasional akan memahami (tuduhan) itu sampah, omong kosong, dan tidak masuk akal, bahwa Rusia melakukan tindakan tersebut menjelang pemilihan presiden. Tidak dapat terpikirkan,” tutup pria berjuluk grey cardinal itu.

BACA JUGA: PM Inggris: Mantan Mata-Mata Rusia Diberi Racun Novichok 

BACA JUGA: Moskow: 23 Diplomat Inggris Harus Angkat Kaki dari Rusia dalam Sepekan 

Sebagaimana diberitakan, Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May, menuduh Rusia berada di belakang insiden yang menimpa Sergei dan Yulia Skripal. Tuduhan didasarkan fakta bahwa racun Novichok dikembangkan di Uni Soviet dan Moskow dinilai gagal mengontrol senjata kimia mereka hingga terbawa ke Inggris.

Rusia sempat diberikan batas waktu untuk menjelaskan perannya, namun tidak kunjung memanfaatkan kesempatan itu. Inggris lantas mengusir 23 orang diplomat Rusia dari London. Rusia membalas dengan mengusir 23 orang diplomat Inggris, membatasi aktivitas Konsulat Inggris di Saint Petersburg, serta menutup lembaga British Council.

(Wikanto Arungbudoyo)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement