JAKARTA - Usai menuai pro dan kontra atas pidatonya mengenai prediksi Indonesia akan bubar pada tahun 2030, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto kembali melayangkan kritik pedas terhadap pemerintah. Prabowo menyebut bahwa ada segelintir elite di Indonesia yang goblok dan bermental maling.
Tudingannya tersebut disampaikan oleh Prabowo saat ia sedang mengisi pidato dalam acara Prabowo Menyapa Warga Purwakarta dan Karawang di Cikampek pada Sabtu, 31 Maret 2018 lalu.
Di hadapan para simpatisan Partai Gerindra, Prabowo mengatakan bahwa kekayaan Indonesia banyak dikuasai oleh asing. Bahkan, Indonesia yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah ruah, seperti tembaga, nikel, batubara pun hanya memiliki gaji dengan rata-rata 15 kali dibawah gaji Singapura.
Prabowo pun mempertanyakan, apakah rakyat Indonesia lebih malas dan lebih bodoh dari Singapura? Prabowo menduga ada masalah lain yang menyebabkan terjadinya ketimpangan di Indonesia, yakni sistem pemerintahan yang salah.
(Baca juga: Jawab Pidato Prabowo Indonesia Bubar 2030, Jokowi: Kita Memandang ke Depan dengan Rasa Optimisme)
"Jangan-jangan karena elite kita yang goblok atau menurut saya campuran itu. Sudah serakah, mental maling, kemudian hatinya mungkin sudah beku. Tidak setia pada rakyat, hanya ingin kaya di atas penderitaan rakyat," ujar Prabowo.
(Prabowo saat berpidato di hadapan warga Purwakarta dan Karawang. Foto: Facebook Gerindra)
Kritikan pedas tersebut pun disambut meriah oleh para simpatisan yang hadir dalam acara tersebut. Prabowo mengaku, bahwa ia pun malas untuk berada di Jakarta. Hal tersebut lantaran dirinya sering kali melihat wajah para elite yang suka menipu.
Prabowo pun menyebut bahwa dirinya merupakan mantan komandan yang telah memimpin 6.000 orang. Sehingga, ia hapal betul bagaimana wajah para elite yang suka melancarkan tipu. "Jadi saya ini biasa kalau ngelihat tampang-anak anak buah. Saya lihat yang mana yang serakah, yang mana yang elak-elakan, yang mana yang bebel. Kelihatan. Enggak usah ngomong, dari bentuk badannya kelihatan," tandasnya.
Berikut merupakan petikan pidato Prabowo:
Tidak ada kekayaan nasional yang tinggal di Indonesia. Mengalir terus ke luar negeri. Pabrik-pabrik yang sekian ribu, apakah milik rakyat yang di karawang, di Purawakata? Bahkan kalian enggak boleh masuk ke kawasan itu.
(Baca Juga: Patahkan Pidato Prabowo, Jokowi-JK Justru Ingin Jadikan Indonesia Emas 2045)
Saudara-saudara sekalian. Kalau kita lihat penghasilan rata-rata bangsa Indonesia. Rata-rata loh ya. Yang paling miskin dan yang paling kaya rata-ratanya sekitar 3600, 3700 dolar AS enggak sampai. Ini 2016 3600 dolar AS per tahun, rata-rata. Jadi ya rata-rata bangsa Indonesia sekitar Rp 4 juta sebulan. Rata-rata.
Tapi saya yakin banyak di antara kalian yang penghasilannya tidak sampai Rp 4 juta sebulan. Betul? Di Singapura, penghasilannya adalah 53 ribu dolar AS setahun. Jadi 15 kali Indonesia. Penghasilannya 15 kali kita, padahal Singapura itu wilayahnya sebesar Kabupaten Bogor. Jumlah penduduknya 5 juta orang. Kita 250 juta. Kita punya tembaga, nikel, bauksit, batubara, minyak, gas, dan semua yang Anda bisa cari ada di Republik Indonesia.