Minyak bumi, belum lagi hasil pertanian. Kita punya semua. Singapura, 1 hektare kelapa sawit enggak ada. 1 hektare kebun kopi tidak ada. Tapi dia bisa penghasilannya 52 ribu, kalau kita kurang dari 4 ribu. Pertanyannya, apakah bangsa Indonesia lebih bodoh dari Singapura? Pertanyaan kedua adalah, apakah rakyat Indonesia lebih malas dibandingkan rayat Singapura? Pertanyaan selanjutnya, berarti ada masalah lain. Jangan-jangan sistem kita salah. Jangan-jangan karena salah urus.
Jangan-jangan karena elite kita yang goblok atau menurut saya campuran itu. Sudah serakah, mental maling, kemudian hatinya mungkin sudah beku. Tidak setia pada rakyat, hanya ingin kaya di atas penderitaan rakyat.
Saudara-saudara, saya memang senang jalan-jalan ke kabupaten, kecamatan. Saya males di Jakarta itu. Elite di Jakarta itu, haduh. Jadi saya jarang hadir di dalam situ. Udah masuk ke ruangan seperti ini, saya lihat mukanya itu muka penuh tipu. Bener. Saya lebih seneng melihat muka kalian ini. Tampang kalian miskin tapi jujur. Iya kn?
Saya ini mantan komandan. Dari muda komandan terus. Komandan pleton mimpin 30 orang. Komandan polisi militer mimpin 100 orang, komandan batalyon 600 orang, komandan kopasus 6 ribu orang. Jadi saya ini biasa kalau ngelihat tampang2 anak buah. Saya lihat Yang mana yang serakah, yang mana yang elak-elakan, yang mana yang bebel. Kelihatan. Enggak usah ngomong, dari bentuk badannya kelihatan.
(Qur'anul Hidayat)