Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Begini Kronologi Pembebasan 6 WNI dari Penyanderaan di Libya

Wikanto Arungbudoyo , Jurnalis-Senin, 02 April 2018 |14:02 WIB
Begini Kronologi Pembebasan 6 WNI dari Penyanderaan di Libya
Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi, dan Direktur PWNI-BHI Kemlu RI, Lalu Muhammad Iqbal, memberi penjelasan upaya pembebasan enam ABK yang disandera di Libya (Foto: Wikanto Arungbudoyo/Okezone)
A
A
A

Iqbal mengatakan, setelah memperhitungkan segala sesuatu dengan baik, tim pembebasan diperintahkan untuk berangkat pada 23 Maret lewat Tunisia. Dari Tunis, tim bergabung dengan pihak Kedutaan Besar RI (KBRI) di Tripoli untuk menuju Benghazi.

“Kami naik pesawat tidak terjadwal dari Tunisia langsung ke Benghazi. Target satu hari setelah tiba adalah pengambilan sandera. Tetapi sampai hari pertama dan kedua belum disepakati mekanisme pembebasan dan lokasi,” urai Lalu Muhammad Iqbal.

Pada akhirnya, sesuai kesepakatan serah terima dilakukan di pelabuhan ikan yang terbengkalai di Benghazi. Serah terima berlangsung pada 27 Maret sekira pukul 12.30 waktu setempat. Iqbal menjelaskan, upaya pembebasan tersebut dilakukan dengan diplomasi yang intensif.

“Tuntutan kelompok itu agak politis. Tetapi kami melakukan pendekatan intensif di antaranya menyatakan bahwa Indonesia tidak memilih pihak mana pun dalam konflik, Indonesia sahabat Libya, dan Indonesia dengan Libya sama-sama mediasi perdamaian di Filipina Selatan pada 1996, semacam itu lah,” ujar Iqbal.

Menurut Iqbal, salah satu faktor yang memudahkan pembebasan adalah asal muasal sandera dari Indonesia serta sesama Muslim. Berbagai upaya pendekatan itu mencapai hasilnya dengan pembebasan sandera yang dipulangkan lewat jalur darat secara aman meski harus melalui 12 pos pemeriksaan.

(Wikanto Arungbudoyo)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement