“Uang retribusi yang masuk akan bisa kita manfaatkan kembali untuk masyarakat. Lebih baik daripada memberikannya untuk oknum-oknum yang tidak jelas di titik-titik parkir liar. Kami imbau masyarakat lebih cerdas melihat situasi,” imbuh Anton.
“Setiap bulan kita terus evaluasi, baik dari segi fasilitas maupun SDM. Kami tidak mau main-main. Ada reward dan punishment yang tegas dan berkeadilan. Sampai saat ini saja kami telah memutasi 8 pengawas karena berkinerja kurang optimal. Ada juga satu petugas parkir yang terpaksa kami putus kontraknya karena tidak bisa diajak bekerja sama,” lanjutnya.
Ia berharap, sistem ini bisa mendapat kepercayaan dari masyarakat. Dengan begitu, setahap demi setahap Kota Bandung bisa menjadi kota yang naik kelas, sejajar dengan kota lain di dunia.
“Kami mohon kepercayaannya, selagi kami terus berusaha memperbaiki diri dan menghadirkan solusi terbaik untuk masyarakat,” pungkasnya.
(Rizka Diputra)