Pria berusia 64 tahun itu adalah seorang politikus beraliran nasionalis yang keras kepala dan tegas yang seringkali disamakan oleh para pesaingnya dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Pria kelahiran Tabasco itu disebut telah melunak seiring dengan bertambahnya usia dan akan berfokus pada investasi dan ekonomi.
Dia telah berulangkali mengatakan akan mengakhiri “mafia kekuasaan” dan memberantas korupsi yang marak selama pemerintahan Presiden Enrique Pena Nieto. Dia juga menggarisbawahi mengenai kekerasan dan tindakan kartel obat bius Meksiko yang menjadikan Negeri Sombrero layaknya sebuah zona perang.
BACA JUGA: Seluruh Anggota Kepolisian di Kota Meksiko Ditahan Atas Pembunuhan Calon Wali Kota
Obrador mengatakan, dia akan menggunakan pendekatan baru untuk mengakhiri pertumpahan darah, termasuk kemungkinan pemberian amnesti bagi beberapa orang yang bekerja pada geng obat bius.
Bertolak belakang dengan banyak politisi partai berkuasa Meksiko, PRI yang bergaya hidup mewah, Obrador mengatakan bahwa dia akan menjadikan kediaman resmi presiden sebagai pusat seni dan hidup di rumah golongan menengah. Dia juga berjanji untuk menjual pesawat kepresidenan dan memotong gajinya.
(Rahman Asmardika)