"Setiap sore kita siapkan kayu untuk membuat api unggun, lalu sehabis Maghrib kumpul mengelilingi api biar enggak kedinginan. Sebenarnya cuaca cerah dan engga ada hujan, tapi kok dinginnya luar biasa. Tadi pagi 11 derajat celsius, mungkin nanti dini hari akan lebih dingin lagi," tuturnya yang duduk bersama anak-anak di sekitar api unggun.
Warga lainnya, Imron Rosyadi menambahkan, meski udara sangat dingin, namun ketika pagi aktivitas warga berjalan normal. Sebagian besar warga yang berprofesi sebagai petani juga kembali ke ladang untuk memeriksa tanaman kentang.
"Ya ketika ke ladang ya pakai jaket biar enggak dingin. Di sini itu biasa, kalau ke ladang pakai jaket. Jadi sudah tak asing lagi warga mencangkul di ladang juga memakai jaket. Warga memakai jaket dan sarung itu sudah jadi ciri khas di sini," ucapnya sambil tertawa.
(Awaludin)