Yoshida, yang mengakui perannya dalam aksi mematikan itu, mengatakan kepada polisi bahwa dia tidak berniat membunuh temannya. "Saya melakukannya sebagai lelucon," kata Yoshida kepada polisi, "Saya tidak mengira dia akan mati."
Kepolisian Ryugasaki mengatakan, meski insiden ini adalah kecelakaan yang tragis dan tidak biasa, ini "bukanlah kejadian yang pertama terjadi." Desember lalu, seorang pria tewas dengan cara yang hampir identik di Prefektur Saitama, sementara seorang mahasiswa di Kyoto meninggal setelah ditusuk oleh temannya dengan pistol udara bertekanan (air duster) pada Januari tahun ini.
Pada Maret, seorang pekerja pabrik di India juga tewas karena pendarahan internal dan kerusakan organ setelah rekan kerjanya melakukan prank serupa.
(Rahman Asmardika)