WASHINGTON – Empat maskapai penerbangan besar Amerika Serikat (AS) melakukan perubahan di saat-saat terakhir terkait cara mereka menyebut Taiwan di laman resmi mereka. Perubahan itu dilakukan untuk mengikuti klaim mandat China atas kedaulatan wilayah pulau itu.
American Airlines Group Inc. menjadi operator penerbangan AS terakhir yang memilih untuk mematuhi arahan Beijing, yang mendesak operator penerbangan di seluruh dunia untuk tidak merujuk ke Taiwan sebagai entitas hukum yang terpisah.
BACA JUGA: China Peringatkan Taiwan agar Tidak Pisahkan Diri
Reuters melaporkan, menjelang batas waktu 25 Juli, laman resmi maskapai itu mencabut referensinya soal kemerdekaan Taiwan dengan hanya mencantumkan kode bandara Taipei dan kota di portal daring-nya. Senada dengan American Airlines, Hawaiian Airlines juga mengubah referensi laman resminya terkait Taiwan dengan menawarkan kepada pelanggannya penerbangan ke "Taipei, Taipei" bukan ke "Taipei, Taiwan".
Dua maskapai besar AS lainnya, United Airlines dan Delta Air Lines masih mencantumkan referensi untuk Taiwan sampai Selasa malam, tetapi dilaporkan akan segera melakukan perubahan mengikuti arahan dari China.
Menjelang tenggat waktu yang ditetapkan pada Rabu, kementerian luar negeri China menyatakan harapannya bahwa keempat maskapai AS tersebut akan mematuhi Administrasi Penerbangan Sipil dari mandat China, yang diumumkan pada April untuk lebih dari 40 perusahaan yang terbang ke Taiwan.
Di bawah kebijakan "Satu China", Beijing menganggap Taiwan sebagai salah satu provinsi China, yang akhirnya akan sepenuhnya bersatu kembali dengan China daratan. Taiwan memandang dirinya sebagai sebuah entitas yang berdaulat, Republik China, yang menggantikan bangsa dengan nama yang sama yang telah terpecah oleh perang sipil pada 1940-an.