“Di praktik berbagai negara kita review, setelah bertahun-tahun justru tidak menjadi air bersih. Justru sebaliknya. Tapi justru menjadi tempat berkumpul air-air yang membawa polutan. Dan menurut kami itu dikaji ulang. Kalau tangul di pantai itu perlu diteruskan,” jelasnya.
Karena itu Anies mengtatakan Pemprov DKI akan duduk bareng dengan Bappenas untuk mempertimbangkan ulang proyek tersebut. Jika pembangunan itu tetap dibiarkan maka bisa dibilang hanya sebuah proyek yang sia-sia. Ia menilai tanggul raksasa itu hanya menjadi kobokan raksasa.
“Fenomena kobokan raksasa itu tidak berulang di Jakarta. Karena di berbagai negara yang membangun tanggul seluas itu akhirnya menjadi kobokan raksasa,” terangnya.
Masalah utama dari pembangunan itu karena tidak adanya pipanisasi untuk mengaliri air ke laut lepas karena tertutupi oleh keberadaan tanggul raksasa tersebut. Maka diprediksi seluruh air kotor akan berkumpul di sana.
“Karena air dari mana-mana yang di situ sementara tidak mengalir ke laut lepas. Tapi tertutup oleh tanggul raksasa di lepas pantai. Di situ letak masalah utamanya,” pungkasnya.
(Angkasa Yudhistira)