Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mencari Pengganti Risma di Surabaya pada Pilkada 2020

Antara , Jurnalis-Senin, 19 November 2018 |14:20 WIB
Mencari Pengganti Risma di Surabaya pada Pilkada 2020
Tri Rismaharini
A
A
A

SURABAYA - Sejumlah nama bakal calon Wali Kota Surabaya dari berbagai latar belakang mulai dari politisi, birokrat, pengusaha, advokat hingga jurnalis, mulai bermunculan di sejumlah media massa satu bulan terakhir ini.

Terlepas pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Surabaya 2020 terbilang masih lama, namun sejumlah pihak, khususnya di kalangan partai politik sudah mulai mempersiapkan diri dengan mencari sosok pengganti Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Berdasarkan penelusuran terhadap 11 partai politik di Kota Surabaya dan bebeberapa parpol yang sudah menyiapkan sosok pengganti Risma dari kader sendiri, mengusung kader luar partai, ada juga parpol yang sudah punya calon tapi masih merahasiakan dan ada partai yang masih menunggu perolehan suara di Pemilu 2019.

Adapun 11 pengurus partai yang berhasil diwawancarai meliputi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, Partai PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura dan Partai Demokrat.

Dari sekian parpol tersebut, yang paling terlihat gencar memperkenalkan sosok bakal calon wali kota Surabaya yakni PKB. Bahkan Ketua DPC PKB Surabaya Musyafak Rouf jauh-jauh hari telah menginstruksikan kader, pengurus maupun calon anggota legislatif dari PKB untuk mensosialisaikan Fandi Utomo sebagai bakal cawali pada Pilkada Surabaya 2020.

Intruksi tersebut dikeluarkan Ketua DPC PKB Surabaya dengan Nomor 027/DPC-03/V/B2/VIII/2018. Menurut Musyafak, surat instruksi ini diambil setelah PKB keliling ke para kiai, ulama, aktivis Nahdatul Ulama (NU) dan sesepuh di Surabaya yang mengiginkan Wali Kota Surabaya kedepan harus dari kader PKB. Alasannya PKB sendiri lahir dari NU, sedangkan NU juga lahir di Kota Surabaya.

Selain itu, Fandi Utomo sendiri sudah mendapat dukungan dari Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar serta mendapat tantangan dari Gubernur Jatim terpilih Khofifah Indar Parawansa. Fandi Utomo sebelumnya pernah menjadi anggota DPR RI Fraksi Demokart. Dalam perkembangannya, Demokrat melakukan pergantian antarwaktu (PAW) Fandi sehingga posisinya digantikan Lucy Kurniasari. Fandi kemudian pindah ke PKB hingga saat ini. Fandi sendiri mengaku siap dan akan bekerja keras untuk mensukseskan mandat partai untuk maju Pilkada Surabaya 2020.

Selain PKB, Partai Golkar Surabaya juga ikut mulai meramaikan Pilkada Surabaya 2020 dengan memperkenalkan sosok Adies Kadir yang yang saat ini sebagai anggota DPR RI dan Wakil Sekjen DPP Partai Golkar.

Pernyataan tersebut pertama kali terlontar dari Ketua DPD Orginasai Kemasyarakatan Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Surabaya Arif Fathoni. Ia menilai Adies Kadir merupakan sosok yang sangat memahami kultur dan tipikal masyarakat Kota Pahlawan sehingga layak sebagai calon Wali Kota Surabaya.

Ketua DPD Golkar Surabaya Blegur Prijanggono pada saat saat peringatan HUT ke-54 Partai Golkar menyatakan Adies Kadir merupakan tokoh dan aset nasional yang dimiliki Golkar. Sehingga wajar dan normal jika ada masyarakat yang menghendaki Adies maju sebegai Cawali Surabaya.

Adies Kadir dinilai sudah berpengalaman dan teruji pada 2009 hingga 2014 duduk sebagai anggota DPRD Surabaya, pada 2010 maju sebagai Calon Wali Kota Surabaya dan pada 2014 terpilih menjadi DPR RI. Meski demikian, Adies pada saat diwawancarai Antara sempat menyatakan siap maju sebagai cawali jika diberi mandat partai. Hanya saja, pada kesempatan lain, Adies menyatakan dirinya lagi fokus menjadi pengurus di DPP Golkar dan memberi kesempatan yang muda-muda untuk maju sebagai cawali.

Berbeda halnya dengan sikap di DPC PDI Perjuangan terkait cawali yang akan diusungnya. Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya Whisnu Sakti Buana menilai membicarakan Pilkada Surabaya saat ini terlalu prematur karena pelaksanaannya masih jauh. Saat ini, kata Whisnu, pihaknya lagi konsentrasi memenangkan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2019 khususnya di Surabaya.

Namun, realita yang ada pengurus DPC PDI Perjuangan mulai dari anak cabang (PAC) sampai ranting solid untuk mengusulkan nama Whisnu Sakti Buana untuk bisa dicalonkan sebagai wali kota menggantikan Tri Rismaharini.

Dukungan terhadap Whisnu menguat setelah adanya pernyataan Sekretaris DPC PDI Perjuangan Syaifudin Zuhri dan Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya Anugrah Ariyadi beberapa waktu lalu.

Whisnu dinilai punya kapabilitas dan keunggulan merupakan putra kandung mantan Sekjen PDI Perjuangan almarhum Sutjipto. Selain itu, Whisnu pernah menjadi anggota DPRD Jatim, Wakil Ketua DPRD Surabaya, Wakil Wali Kota Surabaya menggantikan Bambang Dwi Hartono dan Wakil Wali Kota Surabaya bersama Tri Rismaharini.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement