JAKARTA – Perhelatan Pemilu 2019 harus menjadi agenda pendidikan politik kepada masyarakat Indonesia dalam memilih pemimpin yang berkualitas. Bukan sekadar ajang politik transaksional yang justru mengoyak hakikat demokrasi itu sendiri.
“Perlu adanya pendidikan politik dari partai-partai kepada masyarakat, supaya masyarakat peduli dengan pemilu untuk legislatif maupun eksekutif yang berkualitas,” ujar Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Farouk Abdullah Alwyni kepada wartawan, Jakarta, Jumat (30/11/2018).
Farouk mengajak semua pihak dan partai politik untuk menjalankan agenda tersebut. Masyarakat jangan dimanjakan dengan politik transaksional, tapi dengan pendidikan politik terkait apa yang akan diperjuangkan oleh partai-partai peserta Pemilu.
Menurutnya, kalau hal tersebut dilakukan, setidaknya akan menghentikan budaya politik transaksional dan hasil politik kita akan lebih berkualitas. “Jadi, tidak hanya dinikmati oleh para elite politik,” tegasnya.
(Baca Juga: 4 Poin Hasil Pertemuan PP Muhammadiyah dan PBNU)