Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ini Motif Pembunuhan dan Pencabulan Bocah Pengembala Sapi

Herman Amiruddin , Jurnalis-Selasa, 04 Desember 2018 |18:35 WIB
Ini Motif Pembunuhan dan Pencabulan Bocah Pengembala Sapi
ilustrasi
A
A
A

MAKASSAR - Pelaku pencabulan dan pembunuhan terhadap Fatir (15), bocah penggembala sapi, Aso alias Pe'lo ditangkap polisi. Fakta pun terungkap, pelaku dan korban ternyata sesama penggembala sapi di Kecamatan Mangara Bombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.

Aksi Aso pun terendus oleh tim gabungan Resmob Polres Takalar yang dibackup Resmob Polda Sulsel yang diturunkan menyelidiki penyebab kematian seorang bocah bernama Fatir yang ditemukan oleh keluarganya di sebuah sungai dalam kondisi wajahnya terdapat luka serius.

Dari proses penyelidikan dilakukan tim gabungan tak sampai 1x24 jam. Pelaku pembunuh Fatir pun teridentifikasi. Dia adalah Aso alias Pe'lo. Setelah tim gabungan mengantomngi identitas pelaku.

Selanjutnya tim gabungan melacak keberadaan posisi pelaku. Begitu terdeteksi bahwa pelaku tengah bersembunyi di sebuah perkampungan di Dusun Juggae Desa Bontoparang, Kecamtan Mangarabpmbang, Kabupaten Takalar.

Tim gabungan bergerak disebuah perkampuangan itu, sebelum menangkap pelaku, salah seorang anggota kepolisian mengintai sebuah rumah tempatnya bersembunyi.

Terkuak, jika seorang lelaki yang dikantongi ciri-cirinya berambut gondrong, berada di sebuah rumah tersebut. Lokasi di blokade agar pelaku tak bisa meloloskan diri. Penyergapan dilakukan sebuah rumah langsung dikepung, Aso Pe'lo yang berada di dalam tak bisa berkutik alasan hendak mengenakan pakaian.

Petugas langsung membekuknya. Di balik pintu keluarlah lelaki Aso Pe'lo dengan tangan terborgol. Dari tangannya pun tim gabungan mengamankan barang bukti berupa dua bilah badik, satu baju, satu buah sepatu yang dipakainya usai membunuh korban.

Selanjutnya, pelaku bersama barang buktinya digiring ke Mapolres Takalar untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

(Baca Juga: Mayat Bocah Penuh Luka Aneh Ditemukan Mengapung di Sungai)

(Baca Juga: Terungkap, Bocah Penggembala Sempat Disodomi Sebelum Dibunuh)

Kepada polisi yang memeriksanya, Pe'lo awalnya berkelit jika bukan dirinya yang membunuh korban Fatir. Meski begitu petugas kepolisian tak begitu mudah teperdayai.Pe'lo didesak untuk jujur.

Namun lagi-lagi masih berkelit. Tak termakan dengan bujukan hingga petugas kepolisian mendesaknya hingga akhirnya Pe'lo pun mengakui jika dirinya membunuh Fatir dengan menggunakan pisau hingga sekujur tubuh Fatir terluka.

Akibatnya Fatir mengalami pendarahan hebat hingga meregang nyawa. Selanjutnya pelaku membuang mayat Fatir di sungai. Sebelum korban Tewas pelaku mengaku menyodominya.

Tidak hanya itu, menurut pelaku hingga dirinya tersulut emosi lantaran tak terima kerap di olok-olok oleh korban.

Kapolres TaKalar AKBP Gany Alamsyah mengatakan berawal hingga terungkap kasus pembunuhan dilakukan Pe'lo terhadap korban Fatir saat korban ditemukan oleh keluarganya dalam posisi mengapung dan sudah dalam keadaan meninggal.

"Kami setelah mendapat informasi selanjutnya turun ke lokasi bersama tim inafis melakukan olah tempat kejadian perkara di samping itu mengambil keterangan saksi-saksi," kata Gany.

Setibanya kemudian mengevakuasi jasad korban yang posisinya mengapung disebuah sungai. Selanjutnya jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Padjonga Dg Ngalle lalu kemudian dilakukan visum di RS Bhayangkara Makassar.

"Di samping itu petugas kepolisian juga mengumpulkan keterangan saksi-saksi," kata dia.

Dari hasil identifikasi, sambung dia, diketahui jika mayat lelaki yang ditemukan tersebut bernama Fatir(15) ditemukan oleh warga bernama Sangkala dan Dg Tunru (50) yang merupakan keluarga korban dan juga saksi.

Dari keterangan saksi yang dimintai keterangannnya, kedua saksi menyebutkan jika sebelum korban ditemukan pada hari Sabtu (1/12/2018), sekitar pukul 08.00 Wita.

Korban bernama Fatir meninggalkan rumahnya. Ia seperti biasanya melakukan aktivitasnya megembala sapi, korban tak seorang diri mengembala sapi ternak. Namun ia bersama lelaki bernama Pe’lo dan Mantang.

Ketika malam harinya korban yakni Fatir (korban) tak kunjung pulang, pihak keluarganya pun cemas, sehingga berinisiatif melakukan pencarian di tempat biasa mengembala sapi.

Keluarganya bernama Sangkala Dg Tawang dan Dg Tunru, dan warga menyisir area suangai.

Alangkah kegetnya melihat korban pada Minggu pagi (2/12/2018), korban sudah jadi mayat dalam posisi mengapun di sungai, saat dilakukan identifikasi diketahui mayat tersebut benar Fahri. Ia pun dievakuasi, disekujur tubuh korban terdapat luka serius.

Dari hasil visum terkuak jika korban Fatir tewas dibunuh berdasarkan beberapa luka tusukan disekujur tubuhnya. "Dari sinilah hingga terungkap bahwa korban dibantai oleh rekannnya yang tak lain adalah Pe'lo," jelas Gany lagi

Menurut pelaku tambah Gany ia sebelum membantai korban dirinya menyodomi korban. Korban yang tak ingin diperlakukan bejat oleh pelaku sehingga mengolok-olok pelaku. Akibatnya pelaku tersulut emosi.

"Pelaku yang hendak menyodomi korban. Namun korban menolak sehingga korban mengolok-olok pelaku. Pelaku pun tersulut emosi hingga naik pitam langsung menghunuskan pisau yang digenggamnya ke tubuh korban," kata Gany.

Korban pun roboh, selanjutnya pelaku kembali menyodomi korban. Kemudian untuk meninggalkan jejaknya ia lalu membuang mayat korban ke sungai.

Atas perbuatannnya, Pe'lo dijerat Pasal Undang-Undang Perlindungan Anak 80 Ayat 3 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

(Angkasa Yudhistira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement