Menurut Vivin, sosok capres Prabowo Subianto maupun cawapres Sandiaga Uno yang dua-duanya merupakan representasi Gerindra, menjadi faktor utama keengganan partai-partai lain untuk total mendukung Prabowo-Sandi.
“Kegagalan Demokrat mengajukan Agus Harimurthi Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres menyebabkan Demokrat terkesan setengah hati,” terangnya
Di antara parpol baru dan non-seat, Perindo dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang berada dalam barisan Jokowi-Ma’ruf berpeluang menembus ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4 persen. Perindo memimpin dengan elektabilitas 2,9 persen, disusul PSI 1,2 persen, sedangkan sisanya diprediksi gagal mencapai ambang batas.
“Berkarya yang masuk koalisi Prabowo-Sandi berada di posisi buncit dengan elektabilitas 0,1 persen”, pungkas Vivin.
Survei indEX Research dilakukan pada 11-20 November 2018, dengan jumlah responden 1200 orang. Metode survei adalah multistage random sampling dengan margin of error ±2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Berikut adalah hasil lengkap elektabilitas partai politik pada Pileg 2019:
PDIP 23,1%
Golkar 12,8%