JAKARTA - Direktorat Polair Baharkam Polri berhasil menyelamatkan 29 orang yang berada di Pulau Sangiang, Banten, setelah diterjang tsunami Selat Sunda, pada Sabtu, 22 Desember 2018. Dari 29 orang tersebut, 17 di antaranya merupakan peneliti asal Universitas Diponegoro (Undip).
"Untuk evakuasi juga terhadap tim peneliti Undip yang istilahnya juga terpapar tsunami itu ada 17 orang, satu dosen selamat, 1 orang luka berat, lainnya luka ringan," kata Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Dedi Prasetyo di kantornya, Jakarta Selatan, Senin (24/12/2018).
Baca juga: Proses Pencarian Korban di Kawasan Tanjung Lesung Berjalan Cepat
Berdasarkan data dari Mabes Polri, satu orang yang berada di Pulau Sangiang mengalami luka berat. Sementara 28 lainnya luka ringan. 29 korban tersebut saat ini telah dievakuasi ke Pelabuhan Kiat, Merak untuk dilakukan perawatan.

"Seluruh korban sudah dibawa ke rumah sakit terdekat," terangnya.
Baca juga: Kemenpar dan Jababeka Grup Salurkan Bantuan untuk Korban Tsunami di Tanjung Lesung
Pulau Sangiang sendiri letaknya berada di tengah-tengah Selat Sunda dan berdekatan dengan Anak Krakatau. Pulau Sangiang merupakan daerah yang terkena imbas letupan Anak Gunung Krakatau dan tsunami.
"Penyelamatan itu di tengah laut dan pulau di sekitar Anak Krakatau. Peneliti dari undip, itu lagi di pulau anak gunung krakatau," pungkasnya.
(Fakhri Rezy)