Seorang demonstran, Kavita Das, mengatakan kepada BBC Hindi, "Ini adalah cara yang bagus untuk mengatakan betapa kuatnya perempuan dan bagaimana kita dapat memberdayakan diri sendiri dan saling membantu. Tentu saja saya mendukung gerakan untuk memungkinkan perempuan dari segala usia masuk ke kuil. Mereka yang ingin berdoa harus memiliki hak untuk berdoa. Tradisi apa pun tak boleh menghambat perempuan."
Perempuan lain, Tanuja Bhattadri, mengatakan, "Sabarimala bukan masalah utama di sini hari ini. Saya percaya bahwa lelaki dan perempuan itu setara."
Mengapa Jadi Begitu Politis?
Keputusan Mahkamah Agung untuk membolehkan perempuan berziarah dan berdoa di Kuil Sabarimala diambil setelah diajukannya petisi menyatakan bahwa kebiasaan yang melarang perempuan itu melanggar kesetaraan gender.
Tetapi partai nasional yang berkuasa di India, Partai Bharatiya Janata (BJP), yang berhaluan nasionalis Hindu, berpendapat bahwa keputusan itu merupakan serangan terhadap nilai-nilai Hindu.