Mereka mengatakan bahwa larangan perempuan memasuki Kuil Sabarimala bukan hanya tentang menstruasi, namun juga untuk memenuhi keinginan Dewa Ayappa, yang diyakini telah menetapkan aturan yang jelas tentang ziarah di sana untuk memperoleh berkat sang dewa.
Menurut mitologi kuil itu, Dewa Ayyappa adalah seorang bujangan yang diyakini telah berikrar untuk berselibat (tidak menikah), dan karenanya menerapkan larangan tersebut.
Sejumlah perempuan coba memasuki kuil itu di tengah protes besar-besaran, dan banyak yang terpaksa kembali.
Dua perempuan berhasil mencapai tempat utama di kuil tersebut pada Oktober lalu, dengan lebih dari 100 polisi melindungi mereka dari pengunjuk rasa yang melempari batu ketika mereka berjalan sejauh 5 km ke kuil.
Mereka akhirnya dipaksa kembali setelah terjadi bentrokan dengan para peziarah lain, hanya beberapa meter dari tempat suci Sabarimala.
(Hantoro)