Kepala Pos Pantau Gunung Agung I Made Dewa Mertayasa mengatakan, Gunung Agung pada pukul 19:55 Wita memang kembali mengalami erupsi. Hanya saja, ketinggian kolom tidak teramati akibat gunung diselimuti kabut tebal. Sehingga kepulan asap yang dikeluarkan tidak dapat di lihat secara visual. “Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi kurang lebih 4 menit 26 detik. Untuk paparan abu vulkaniknya mengarah ke Barat Laut,” ujarnya.
Baca juga: PVMBG Catat Erupsi Gunung Agung Terjadi Selama 3 Menit
Sampai saat ini status Gunung Agung masih Level III (Siaga) dengan rekomendasi radius bahaya 4 km. Masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak Gunung Agung.
Warga yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Area aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.
(Fakhri Rezy)