Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pengadilan China Hukum Mati Warga Kanada di Tengah Krisis Diplomatik

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Selasa, 15 Januari 2019 |09:46 WIB
Pengadilan China Hukum Mati Warga Kanada di Tengah Krisis Diplomatik
Robert Llyod Schellenberg. (Foto: AFP)
A
A
A

BEIJING - Vonis hukuman mati terhadap seorang pria Kanada atas tuduhan menyelundupkan narkotika ditengarai akan memperburuk hubungan diplomatik antara China dan Kanada.

Robert Lloyd Schellenberg semula divonis hukuman penjara selama 15 tahun pada 2018, namun melalui proses banding pengadilan memutuskan vonis tersebut terlalu ringan.

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengecam vonis terhadap Schellenberg.

BACA JUGA: Pimpinan Huawei Ditahan di Kanada, China Protes

"Menjadi perhatian besar bagi kami sebagai pemerintah, demikian juga halnya dengan teman dan sekutu internasional kami, bahwa China memilih untuk menerapkan hukuman mati yang dalam kasus ini menimpa seorang warga Kanada," sebut Trudeau.

Putusan ini dikeluarkan beberapa pekan setelah Kanada menahan Meng Wanzhou, putri pendiri perusahaan Huawei, atas permintaan Amerika Serikat.

Sejak Meng ditahan, China telah menahan dua warga Kanada lainnya atas tuduhan membahayakan keamanan nasional.

Bagaimana kasus Schellenberg?

Schellenberg, yang diyakini berusia 36 tahun, ditahan pada 2014 atas tuduhan berencana menyelundupkan hampir 227 kilogram methamphetamine dari China ke Australia.

Dia divonis hukuman penjara selama 15 tahun pada November 2018. Namun, melalui proses banding, Pengadilan Tinggi di Kota Dalian, menjatuhinya hukuman mati, pada Senin, 14 Januari.

Pengadilan juga memutuskan semua aset keuangannya harus disita.

"Saya bukan penyelundup narkotika. Saya datang ke China sebagai turis," kata Schellenberg sesaat sebelum pembacaan vonis, seperti dilaporkan kantor berita AFP.

Kini dia punya 10 hari untuk banding.

"Yang bisa saya katakan saat ini adalah ketakutan terbesar kami menjadi nyata," tulis bibi Schellenberg, Lauri Nelson-Jones, kepada BBC melalui email.

"Seluruh perhatian kami tertuju pada Robert saat ini. Tidak bisa dibayangkan apa yang dia rasakan dan pikirkan. Ini adalah situasi yang mengerikan, malang, dan menyedihkan. Kami menatikan berita mengenai banding dengan cemas," tambah Lauri.

China membantah menggunakan perkara Schellenberg sebagai bahan negosiasi terkait kasus Huawei.

Namun, entah apa alasannya, China mendadak bekerja cepat mendorong kasus Schellenberg menjadi perhatian dunia dengan mengundang sejumlah wartawan asing ke pengadilan—langkah yang tidak lazim sebagaimana dilaporkan wartawan BBC di Beijing, John Sudworth.

Lalu, meski pemerintah Kanada berargumen bahwa Schellenberg tidak bersalah, persidangan bandingnya hanya berlangsung sehari dan vonis hukuman mati dikeluarkan satu jam setelah kesimpulan, sebut Sudworth.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement