MALAYSIA - Sebuah penelitian terhadap suara gelombang air bawah laut yang dilakukan di hari ketika pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang menunjukkan bahwa kemungkinan jatuhnya pesawat adalah di dekat Madagaskar, bila memang data itu berasal dari pesawat yang hilang.
Para ilmuwan dari Universitas Cardiff di Inggris telah melakukan penelitian mengenai gelombang akustik yang diterima oleh dua stasiun di Lautan Hindia, satu di Cape Leeuwin di Australia Barat dan satu lagi di kawasan Diego Garcia.
Di masing-masing stasiun tersebut, mereka memiliki tiga alat bernama "hydrophones" atau mikrofon bawah laut yang terus menerus merekam suara gelombang di lautan.
Baca juga: 4 Tahun Penyelidikan, Misteri Hilangnya Pesawat MH370 Tetap Tak Terpecahkan
Sinyal dari kedua stasiun akan menunjukkan suara gelombang yang berasal dari objek yang besar, seperti jatunya meteor atau pesawat yang jatuh ke dalam laut.