Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Terjerat Narkoba, Andi Arief adalah Tokoh yang Dicaci Sekaligus Dipuji

Hantoro , Jurnalis-Selasa, 05 Maret 2019 |09:13 WIB
Terjerat Narkoba, Andi Arief adalah Tokoh yang Dicaci Sekaligus Dipuji
Politikus Andi Arief terjerat narkoba. (Foto: Ist)
A
A
A

JAKARTA – Politikus sekaligus Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief, ditangkap petugas kepolisian pada Minggu 3 Maret 2019, sekira pukul 19.30 WIB, karena diduga menggunakan narkoba. Ia diamankan dari sebuah kamar di Hotel Menara Peninsula, Slipi, Jakarta Barat.

Polisi mengatakan, penangkapan Andi Arief didasarkan laporan masyarakat. Petugas kemudian langsung melakukan penyelidikan, pemetaan, dan surveillance untuk segera melancarkan penggerebekan.

Terkait kasus narkoba yang sedang menjerat ini, Andi Arief dipercaya akan berani menghadapi risiko terburuk atas apa yang dilakukannya. Namun, semua pihak juga diimbau agar bersikap lebih adil kepada seseorang yang sedang tersudut seperti Andi Arief.

(Baca juga: Sepak Terjang Andi Arief: Korban Penculikan, "Jenderal Kardus", hingga Kasus Narkoba)

Andi Arief terjerat narkoba. (Foto: Ist)

"Berulang kali dia menembakkan isu yang bikin gempar. Dari soal kardus mahar sampai kontainer kotak suara. Dia dicaci dan juga dipuji. Para pembencinya menyebutkan dia 'pemabuk penyebar hoaks'. Para pemujanya mengatakan dia 'pengkritik pedas kekuasaan'. Tergantung di mana mereka berdiri, dan siapa yang mereka dukung," ujar sang sahabat Nezar Patria dalam keterangannya, Selasa (5/3/2019).

Sekretaris jenderal Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID) ini mengatakan, Andi Arief memiliki urat politik yang kuat dan akan bekerja sesuai misi yang diamanatkan kepadanya. Nezar melanjutkan, bagi Andi Arief bermain politik sama halnya dengan pertandingan olahraga sofbol yang menjadi kegemarannya.

"Saya mengenalnya cukup lama, sejak kami menjadi mahasiswa di UGM dan bersama menggerakkan jaringan mahasiswa pro-demokrasi di berbagai kota pada awal 1990-an dan bersama masuk daftar aktivis gerakan mahasiswa yang diculik Tim Mawar pada 1998. Karena itu, meskipun kami berbeda pilihan, ikatan perkawanan masihlah cukup baik," ujarnya.

(Baca juga: Caleg Nasdem Livy Andriani Geram Dikaitkan Penangkapan Andi Arief)

Andi Arief terjerat narkoba. (Foto: Ist)

Ketua umum AJI Indonesia 2008–2011 ini mengatakan, sebagai kawan, Andi Arief adalah seorang yang baik. Dia peduli dengan temannya yang kesulitan, bermurah hati memberikan sebagian gajinya kepada kawan yang sakit dan mendapat kemalangan. Tidak peduli haluannya apa, membenci atau memujanya.

"Ketika saya terjebak dalam gencatan senjata yang macet di pedalaman Aceh, saat TNI garang bertempur dengan GAM waktu itu, dia mengirim pesan pendek setelah melihat berita tentang itu di televisi: 'Segera kembali ke Jakarta ya. Kamu jangan mati dulu'. Saya membacanya sambil tersenyum kecut," tutur Nezar yang merupakan anggota Dewan Pers 2013–2019 dan pengurus AMSI.

Ia menceritakan, setelah Reformasi 1998, banyak di antara mantan aktivis mahasiswa memilih jalan masing-masing. AA memilih jalan politik dan sadar menjalaninya dengan berbagai risiko. Nezar menyatakan banyak yang jengkel dengan ulah Andi Arief, meskipun banyak juga yang memuji manuvernya. Tentu banyak yang tidak diketahuinya juga, misalnya bagaimana Andi Arief bisa berujung dengan kasus narkoba yang banyak diberitakan belakangan ini.

Barang bukti kasus narkoba Andi Arief. (Foto: Ist)

(Hantoro)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement