JAKARTA - Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek telah menjadi transportasi massal yang tengah digandrungi masyarakat. Namun, praktis dan hemat dari transportasi tersebut belum diiringi dengan keamanan dan kenyamanan bagi penumpang.
Salah seorang penumpang, Mia Aisyah Putri mencurahkan isi hatinya bagaimana ia melihat fenomena pelecehan yang dilakukan penumpang 'nakal', namun petugas yang ada justru disebutnya mendiamkan saja, bukan menindak tegas penumpang tersebut.
Melalui akun @Miaaisyahp 27 Maret 2019, ia menceritakan awal mulanya naik KRL relasi Tanah Abang-Rangkas Bitung. Di tengah kondisi yang penuh sesak, ada seorang mas-mas yang jongkok.
(Baca Juga: Sempat Gangguan di Tanjung Barat, KRL Bogor-Angke Selesai Dievakuasi)
Salah seorang penumpang KRL, Dian yang mengetahui penumpang dilarang jongkok di dalam kereta menegurnya. Namun, bukannya diamini oleh mas-mas tersebut, malah melawan dengan pernyataan yang seakan melecehkan.
"Mas2 ini malah marah dan mukul kaca kereta sambil ngatain mbaknya soktau dan temen2 si mas2 lainnya ikut2an ngeledek si mbanya," kata @Miaaisyahp menceritakan kejadian tersebut, seperti dikutip Okezone, Jumat (29/3/2019).
Mas-mas tersebut semakin menggila dan memfoto Dian dengan melontarkan kata-kata yang melecehkan dan mengancam. Kejadian itu langsung dilaporkan ke petugas keamanan KRL, namun sayangnya sikap petugas tak sesuai yang diharapkan Dian.
"Lapor ke petugas? udah! Orang di dalem gerbong ada petugas kok. Petugas nya malah bilang 'udah mba diemin aja biasa kalo anak2 rangkas emg begitu'. Dengan bangganya mas2 rangkas itu ketawa ngeledek si mba2 ini karena aduannya ke petugas ga digubris," tuturnya.
Hingga akhirnya KRL tiba di Stasiun Sudimara, lokasi tujuan Dian dan @Miaaisyahp. Ia mengaku tak kuat melihat Dian yang terus menangis atas ancaman dan pelecehan yang dilakukan penumpang nakal itu.
Kembali lapor ke petugas pun dilakukan di Stasiun Sudimara. Petugas sempat mencoba mencari pelakunya, namun lagi-lagi meminta Dian untuk melupakan kejadian tersebut.
"Untungnya ada bbrp bapak2 yg ga terima liat dan denger kejadian ini. Para bapak2 tadi langsung teriak dan maksa si pelaku turun. Dan bukannya turun pelaku malah ngumpet dan menolak turun," katanya.
(Baca Juga: KRL Jakarta-Bogor Gangguan, Penumpang Dievakuasi ke Stasiun Tanjung Barat)
Para petugas masih tetap berusaha meminta untuk dilupain saja. Sementara keadaan makin memanas, karena makin banyak orang yang emosi, bahkan ada yang bersiap untuk menyeret penumpang tersebut.
"Pelaku akhirnya ttp bebas tanpa diurus sm petugas karena dia kabur ke gerbong2 lain dan kereta buru2 diminta ditutup sama petugas," katanya.
Ia mengaku kecewa, marah, sedih, karena ancaman-ancaman seperti itu akan membuat masyarakat tidak nyaman untuk naik kendaraan umum kalau dibiarkan begitu saja.
"Sampe ga paham lagi mau gimana. Jadi jangan heran kalau banyak kejadian terjadi di transportasi umum. Ya org pelakunya aja dibiarin bebas kok," katanya.
(Arief Setyadi )