Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sri Lanka Berlakukan Keadaan Darurat

Agregasi VOA , Jurnalis-Selasa, 23 April 2019 |08:10 WIB
Sri Lanka Berlakukan Keadaan Darurat
Ledakan
A
A
A

Namun pejabat-pejabat di Sri Lanka kini saling menyalahkan tentang kegagalan mengantisipasi serangan berdarah ini. Wikremesinghe mengatakan “kita harus mengkaji mengapa tidak ada langkah pencegahan memadai yang diambil? Baik saya maupun menteri-menteri tidak diberi informasi ini.”

Pertarungan Politik di Sri Lanka Picu Perpecahan di Pemerintahan

Para analis politik melihat pertarungan sengit diantara Wikremesinghe dan Sirisena setahun terakhir ini telah menciptakan perpecahan di tubuh pemerintahan.

Juru bicara kabinet Rajitha Senaratne mengatakan, “Kami benar-benar minta maaf, sebagai pemerintah… kami minta maaf kepada para korban dan institusi yang ada.”

Sebagian penyelidik mengatakan gereja dan hotel yang menjadi target tampaknya dipilih karena akan menarik perhatian luas dunia internasional.

Menurut data terakhir 39 dari 290 korban tewas adalah warga negara asing. Mereka yang tewas itu mencakup juru masak terkenal Sri Lanka Shantha Mayadunne dan putrinya, yang sempat memasang foto sarapan pagi Paskah beberapa saat sebelum terjadinya ledakan itu.

Sekitar 1,5 juta penduduk Sri Lanka dari 21,5 juta populasi negara itu atau berarti sekitar 7% beragama Kristen. Mayoritas utama penduduk negara ini beragama Budha.

(Fakhri Rezy)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement