KOLOMBO – Pemerintah mengeluarkan pernyataan bahwa para pelaku bom bunuh diri yang menyerang sejumlah lokasi pada Minggu Paskah hingga menewaskan 350 orang, berasal dari keluarga kaya dan bependidikan.
Menteri Pertahanan Sri Lanka Ruwan Wijewardene mengatakan, bahwa para pelaku memisahkan diri dari kelompok militan National Towheed Jamaar—kelompok yang selama ini dituding bertanggung jawab dalam rangkaian bom di Sri Lanka.
"Pemikiran mereka adalah bahwa Islam dapat menjadi satu-satunya agama di negara ini," kata Ruwan Wijewardene kepada wartawan mengutip AP News, Rabu (24/4/2019).
"Mereka adalah orang-orang yang cukup berpendidikan," katanya, menambahkan bahwa setidaknya para pelaku memiliki satu gelar sarjana hukum dan mungkin telah belajar di Inggris dan Australia.