PALEMBANG - Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2019 yang meninggal dunia di Sumatera Selatan (Sumsel) bertambah menjadi 25 orang hingga Senin (6/5/2019).
Hal tersebut diungkapkan oleh Kelly Mariana, ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumsel yang menyebutkan kemungkinan besar KPPS yang meninggal disamping faktor usia juga akibat kelelahan dan sakit.
“Terakhir ada 22 orang, tetapi ada juga anggota dan Ketua KPPS di Ogan Ilir (OI) mereka koma atau hilang kesadaran sejak selesai proses penghitungan dan meninggal pada 2 Mei lalu. 1 lagi dari Lubuk Linggau, jadi total ada 25 orang,” kata Kelly.
Masih dikatakan Kelly, banyaknya korban dari pihak KPPS lantaran proses perhitungan suara harus cepat diselesaikan tanpa jeda, beda halnya dengan rapat pleno rekapitulasi karena ada jeda waktu atau skorsing.
"Keputusan Mahkamah Konstitusi, perhitungan suara di tempat pemungutan suara (TPS) tidak boleh dijeda, beda dengan rapat pleno rekapitulasi karena bisa di skorsing," lanjut Kelly.
Hingga saat ini, proses rekapitulasi di beberapa Kabupaten/Kota yang ada di Sumatera Selatan terus berjalan. Sebagian kotak suara dari Kabupaten sudah berada di gudang KPU Sumatera Selatan sembari menunggu proses rapat rekapitulasi perhitungan suara di KPU Sumsel.
(Awaludin)