Menurut pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, banyaknya pesohor yang melaju ke Senayan harus menjadi warning bagi siapa pun yang ingin nyaleg. Yakni, harus lebih gencar lagi turun ke masyarakat.
“Kalau Pak Hanif dan Pak Lukman gagal, tidak terlalu mengejutkan. Namanya perjuangan, bisa kalah dan bisa menang. Tetapi ini menjadi refleksi dan evaluasi bagi siapapun caleg nanti,” ujarnya, Sabtu (11/5/2019).
Bila caleg siapa pun mereka baik pesohor atau bukan, kalau tidak turun ke masyarakat makan berisiko untuk tidak dipilih. Popularitas seorang caleg, kata Ujang, tidak menjamin elektabilitas para petahana di atas angin.
“Karena itu, ke depan, siapa pun yang jadi caleg, dia harus turun sejak awal agar dikenal masyarakat sehingga masyarakat merasakan jabatan yang mereka emban,” ujarnya.
“Selama caleg tidak turun, masyarakat tidak mengenal mereka walaupun incumbent,” imbuhnya.