Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Gandeng TNI-Polri, KKP Proses 33 Kasus Destructive Fishing

Puteranegara Batubara , Jurnalis-Selasa, 28 Mei 2019 |07:53 WIB
Gandeng TNI-Polri, KKP Proses 33 Kasus <i>Destructive Fishing</i>
KKP tindak kapal pelaku destructive fishing (Foto: Biro Humas KKP)
A
A
A

“Kegiatan penangkapan ikan dengan cara merusak atau tidak ramah lingkungan merupakan pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009. Adapun bagi pelaku diancam dengan pidana penjara paling lama 6 tahun dan denda paling banyak Rp1,2 miliar," kata Agus dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/5/2019).

Pelaku Destructive Fishing

Tingkatkan Pengawasan Destructive Fishing

Dalam rangka mengatasi kegiatan destructive fishing di perairan Indonesia, KKP melalui Direktorat Jenderal PSDKP juga berupaya meningkatkan intensitas pengawasan khususnya pada area-area yang memiliki kerawanan tinggi terjadinya destructive fishing.

Beberapa lokasi yang telah diidentifikasi, antara lain Nias, Anambas, Lampung, Madura, Lombok, Sumbawa, Kendari, Konawe, Pangkajene Kepulauan, Maluku Utara, Banggai, Balikpapan, dan Raja Ampat.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement