JAKARTA - Polri melakukan pemantauan di 3 desa di Wilayah Halmahera Selatan atau tepatnya di Desa Yamli Dalam, Kecamatan Gene Barat Selatan, Desa Liboba Hijrah, dan Desa Kurunga Kecamatan Kepulauan Joronga pasca gempa magnitudo 7,2 yang mengguncang sejumlah wilayah di Maluku Utara pada Minggu 14 Juli 2019.
Dari ketiga desa tersebut total terdapat 1063 orang dari 315 Kepala Keluarga (KK) mengungsi, dan 129 bangunan mengalami kerusakan.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan pemantauan itu dilakukan pada Selasa 16 Juli 2019. Hasilnya, sebanyak 600 jiwa mengungsi di Desa Yamli Dalam, Kecamatan Gane Barat Selatan akibat gempa.
"Warga masyarakat Desa Yamli yang mengungsi terdiri Lansia, orang dewasa, anak dan balita," kata Dedi kepada Okezone, Rabu (17/7/2019).
Berdasarkan hasil pendataan, total ada 119 rumah warga dan 2 gereja di wilayah tersebut mengalami kerusakan berat, sedang, hingga ringan. "Jumlah korban dilaporkan berjumlah 8 orang di mana 7 orang mengalami luka ringan dan 1 orang luka berat," ungkapnya.
Sementara itu, di Desa Liboba Hijrah, warga yang mengungsi sebanyak 113 Jiwa (95 KK) yang terdiri lansia, orang dewasa, anak dan balita. Tidak ada korban jiwa mauoun luka dilokasi ini, namun sejumlah rumah mengalami kerusakan.
"Jumlah rumah yang mengalami kerusakan sebanyak 3 unit rusak berat berada di dusun 1/ RT 1, serta 92 rumah dalam kondisi rusak ringan," ungkapnya.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 4,4 Guncang Labuha Halmahera Selatan
Baca Juga: BNPB: Korban Meninggal Gempa Halmahera Selatan Bertambah Jadi 6 Orang