Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Momen "Geng Triad" Pukuli Perempuan Hamil saat Kerusuhan di Stasiun Hong Kong

Rachmat Fahzry , Jurnalis-Selasa, 23 Juli 2019 |11:47 WIB
Momen
Seorang perempuan jatuh usai dipukul massa pro-China di stasiun Hong Kong. Foto/Daily Mail
A
A
A

HONG KONG – Kerusuhan terjadi pada Minggu (21/7) saat kelompok massa yang diduga geng triad memukuli massa pro demokrasi Hong Kong yang menentang Rancangan Undang-undang ekstradisi ke China di Stasiun kereta Yuen Long.

Salah satu video memperlihatkan kelompok yang mengenakan kaus putih, masker dan bersenjatakan stik bambu dan tongkat, memukuli sejumlah penumpang dan wartawan.

Para saksi mengatakan mereka melihat seorang perempuan hamil dipukuli selama kekacauan dan pingsan. Paramedis terlihat merawat perempuan itu, yang diyakini melindungi suaminya selama serangan terjadi. Dia dalam kondisi stabil usai mendapat perawatan.

Pihak berwenang rumah sakit mengatakan 45 orang terluka dalam serangan itu, menyebabkan satu orang dalam kondisi kritis dan lima lainnya luka serius.

Baca juga: Dihantam Demo Besar-Besaran, Pemimpin Hong Kong Akui RUU Ekstradisi Telah "Mati"

Baca juga: Selipkan Petisi di KJRI, Pedemo di Hong Kong Minta Jokowi Tolak RUU Ekstradisi

Massa pro-demokrasi mengatakan para petugas membutuhkan waktu lebih dari satu jam untuk mencapai stasiun. Polisi juga tidak menahan para penyerang.

Satu video menunjukkan anggota parlemen pro-China, Junius Ho berjabatan tangan dengan sejumlah penyerangan, serta memuji mereka sebagai pahlawan.

Ho terlihat mengacungkan jempolnya dan berkata “terima kasih atas kerja kerasmu.” Dia mengatakan di Facebook bahwa dia hanya melewati daerah itu setelah makan malam ketika sekelompok orang meminta foto bersamanya.

Anggota Parlemen dari Partai Demokratik Lam Cheuk-ting, mengatakan ia marah dengan lambannya reaksi polisi setelah ia memberitahu mereka mengenai serbuan itu.

 

Lam mengatakan polisi baru tiba satu jam lebih setelah ia memberitahu mereka dan polisi dianggap gagal melindungi masyarakat, sehingga anggota Triad mengamuk.

"Apakah Hong Kong mengizinkan anggota Triad melakukan apa yang mereka mau, memukuli orang di jalan dengan senjata?" kata dia.

Foto/Reuters

Yau Nai-keung, Asisten Komandan Polisi Kabupaten Yuen Long, mengatakan kepada wartawan bahwa polisi harus menunggu bantuan lebih banyak karena kerusuhan melibatkan lebih dari 100 orang.

Beberapa kelompok orang dengan berpakaian putih dilihat oleh saksi mata membawa tongkat dan potongan bambu tapi Yau mengatakan polisi "tidak melihat senjata" ketika mereka tiba.

Massa pro-demokrasi menuntut pencabutan penuh rancangan undang-undang tersangka diekstradisi ke China Daratan untuk diadili, tempat pengadilan dikuasai oleh Partai Komunis. Mereka khawatir tindakan tersebut akan merusak independensi pengadilan di Hong Kong.

(Rachmat Fahzry)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement