Presiden ke-V RI ini pun mengingatkan bahwa tahun depan sudah memasuki kembali agenda pemilihan umum, yakni Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2020. Ada pemilihan gubernur dan wakil gubernur di 9 provinsi, pemilihan bupati dan wakil bupati di 224 kabupaten di 32 provinsi, dan pemilihan wali kota dan wakil wali kota di 37 kota di 18 provinsi.
"Bayangkan, jika fenomena disintegrasi pada Pemilu 2019, justru menguat di Pilkada Serentak 2020, dan kemudian menjadi ‘air bah’ yang tak terbendung. Jika hal itu terjadi, lalu apa makna dan faedah kemenangan pemilihan umum bagi rakyat, bangsa dan negara," paparnya.
Mega pun mengingatkan kepada seluruh kader partai agar tidak karena ambisi menduduki kursi kekuasaan, lantas membuat lupa daratan. "Kader banteng tidak boleh berprinsip asal menang, lalu mainkan metode teror dan propaganda kebencian dan fitnah. Jangan kalian merekayasa keyakinan masing-masing sebagai satu-satunya kebenaran mutlak, seolah kebenaran personal dan kelompok adalah kebenaran yang absolut. Padahal kebenaran absolut hanya milik Tuhan Yang Maha Kuasa. Strategi seperti itu jelas membahayakan keutuhan bangsa," kata Megawati menegaskan.
(Qur'anul Hidayat)