Apakah penggunaan karang yang sudah mati, sambungnya, dapat dianggap seakan “menyepelekan“ usaha konservasi yang sudah, sedang dan akan dilakukan?
"Dari mana asal dari karang-karang mati dalam jumlah banyak tersebut? Ekspresi seni adalah persoalan selera, tapi penggunaan bahan yang dilindungi Undang-undang sebagai bagian dari sebuah pesan,mohon maaf, menurut saya gegabah," ujar Riyyani.
Di lain kesempatan, Riyyani mengaku sudah dihubungi anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan perihal instalasi Batu Gabion yang menghabiskan anggaran Rp150 juta tersebut. Mereka adalah anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Naufal Firman Yursak dan Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati.
"Mereka merasa kaget. Terus aku bilang, substansi ini bukan memojokkan secara personal karena aku enggak ada urusan untuk itu. Substansi itu cukup jelas adalah mengenai penggunaan terumbu karang tersebut sebagai bagian dari instalasi," ujar Riyanni
Saat Okezone mencoba mengkonfirmasi Naufal maupun Suzi terkait apa yang sudah diunggah Riyyani di Instagram, mereka belum meresponsnya. Naufal hanya membaca pesan yang terkirim, namum ketika ditelepon tidak mengangkatnya. Sementara Suzi, belum membaca pesan singkat maupun mengangkat telepon.
(Angkasa Yudhistira)