Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Hubungan Kembali Tegang, Pakistan Pertimbangkan Tutup Wilayah Udaranya ke India

Rahman Asmardika , Jurnalis-Rabu, 28 Agustus 2019 |13:22 WIB
Hubungan Kembali Tegang, Pakistan Pertimbangkan Tutup Wilayah Udaranya ke India
Foto: Reuters
A
A
A

ISLAMABAD – Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan mengatakan bahwa pemerintahnya mempertimbangkan untuk menutup wilayah udara Pakistan untuk India dan memblokade jalur perdagangan darat negara tetangganya itu ke Afghanistan. Hal itu disampaikan Khan di tengah ketegangan yang masih tinggi dengan New Delhi.

Pada Juli, Pakistan baru membuka kembali wilayah udaranya untuk India yang ditutup pada Februari menyusul serangan oleh kelompok militan di wilayah Kashmir yang dikuasai India. Serangan yang menewaskan puluhan polisi para militer India itu menyebabkan bentrokan antara India dan Pakistan, dua negara bertetangga yang memiliki kapabilitas nuklir.

BACA JUGA: Tegang dengan India Soal Otonomi Kashmir, Pakistan Belum Pertimbangkan Langkah Militer

Ketegangan bilateral antara kedua negara kembali meningkat bulan ini ketika Perdana Menteri India Narendra Modi mencabut status khusus Kashmir, yang membuat orang-orang dari seluruh India tidak dapat membeli properti atau bersaing untuk mendapatkan pekerjaan pemerintah di sana.

Sejak itu, demonstran dan pelempar batu terus menerus bentrok dengan pasukan keamanan di Kashmir, wilayah Himalaya yang disengketakan. Tentara Pakistan pada Selasa mengatakan bahwa peluru tentara India telah menewaskan seorang pria dan seorang gadis muda.

Menteri Sains dan Teknologi Pakistan, Fawad Chaudhry mengatakan Khan sedang berdebat apakah akan menutup wilayah udara ke India dan rute daratnya ke Afghanistan.

"Formalitas hukum untuk keputusan ini sedang dipertimbangkan... Modi telah memulai, kita akan menyelesaikan!" Kata Chaudhry dalam tweet sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (28/8/2019).

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement