Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Miliarder Israel Sebut Sara Netanyahu "Perempuan Gila" yang Pengaruhi Pemerintah

Rahman Asmardika , Jurnalis-Selasa, 10 September 2019 |17:07 WIB
Miliarder Israel Sebut Sara Netanyahu
Sara dan Benjamin Netanyahu. (Foto: Reuters)
A
A
A

Miriam Adelson menceritakan suatu saat ketika Sara Netanyahu “berteriak sangat keras” kepadanya di sebuah acara makan malam dan mengklaim bahwa Miriam sedang “menghisap darahnya”. Perempuan yang merupakan seorang dokter keluarga dan pernah mendukung Netanyahu itu menduga bahwa sang ibu negara “tidak sehat”.

Pernyataan itu dibuat sebagai bagian dari penyelidikan polisi terhadap Kasus 2000, yang melibatkan tuduhan bahwa Benjamin Netanyahu mencoba berkonspirasi dengan penerbit surat kabar Yedioth Ahronoth, pengkritik lamanya. Netanyahu dituduh membuat kesepakatan di mana Yedioth Ahronoth akan memberikan liputan yang lebih baik dari perdana menteri dan keluarganya, dan sebagai gantinya Netanyahu akan melemahkan surat kabar Adelson, Israel Hayom, yang merupakan saingannya.

BACA JUGA: Istri PM Israel Menyalahgunakan Uang Negara: Dana Dipakai untuk Jasa Katering

Dalam dua kasus terpisah lainnya, Netanyahu dituduh menerima hadiah dan keuntungan dari beberapa miliarder dengan imbalan bantuan. Dia juga dituduh mempercepat keputusan perundangan untuk menguntungkan pemegang saham pengendali di perusahaan telekomunikasi terbesar Israel dengan imbalan liputan berita positif.

Netanyahu membantah semua tuduhan tersebut dan menyatakan dirinya tidak bersalah.

Kantor Netanyahu juga membantah pernyataan dari pasangan Adelson, melalui pernyataanya: "Kecuali untuk nama-nama yang disebutkan, tidak ada satu kata kebenaran dalam laporan penipuan ini. Itu adalah tumpukan kebohongan yang menyimpang dan memfitnah. Seluruh tujuannya adalah untuk menyakiti Perdana Menteri Netanyahu dan istrinya menjelang pemilihan."

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement