BARCELONA - Ribuan orang di Catalunya berkumpul mendukung kemerdekaan wilayah itu dari Spanyol yang berimbas bentrok dengan polisi.
Ricuh saat pengunjuk rasa berusaha menyerbu kantor-kantor pemerintah di Barcelona, ibu kota daerah otonomi tersebut.
Demo menindaklanjuti sembilan pemimpin separatis Catalunya yang ditangkap pemerintah.
Seorang juru bicara pemerintah daerah Catalunya, Meritxell Budó, mengatakan mereka bersimpati dan memahami kemarahan para pengunjuk rasa.
Sementara itu, pihak berwenang Spanyol mengatakan mereka sedang menyelidiki siapa yang mengkoordinir protes tersebut.
Baca juga: Sejumlah Pemimpin Catalunya Divonis Penjara oleh Pengadilan Spanyol
Baca juga: Meksiko Menuntut Permintaan Maaf dari Spanyol dan Vatikan karena Penjajahan
Para pengunjuk rasa dilaporkan telah menggunakan aplikasi yang dikenal sebagai Tsunami Democratic, yang mengarahkan mereka ke lokasi protes di kota-kota Catalunya.
Di Barcelona, polisi anti huru hara menembakkan gas air mata dan menuduh pengunjuk rasa mencoba masuk ke gedung-gedung pemerintah.
Ada tiga penangkapan, dan media setempat melaporkan bahwa sembilan orang telah dirawat.
Protes juga dilaporkan di kota-kota Catalan, Girona dan Tarragona.
Para pemimpin pro-kemerdekaan—yang mengendalikan pemerintah daerah Catalan—mengatakan mereka akan terus mendorong referendum baru untuk memisahkan diri dari Spanyol.
Mengapa protes?
Protes dimulai setelah sembilan pemimpin kemerdekaan Catalunya dijatuhi hukuman penjara antara sembilan dan 13 tahun oleh Mahkamah Agung Spanyol pada Senin (14/10).
Para separatis dihukum karena hasutan atas peran mereka dalam referendum kemerdekaan pada 2017, yang Spanyol katakan ilegal.
Tiga lainnya dinyatakan bersalah karena tidak taat dan didenda, tetapi tidak dipenjara. Ke-12 terdakwa membantah tuduhan itu.
Joan Tardà, mantan wakil pemimpin partai kemerdekaan pro-Katalan, menyerukan protes damai.
"Tidak ada yang lebih mematikan bagi kemerdekaan selain kombinasi antara aksi minoritas yang kejam di jalan dan kepolisian yang tidak terkendali," katanya di Twitter.