Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

AS Cabut Sanksi Terhadap Ankara Setelah Turki dan Rusia Capai Kesepakatan

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 24 Oktober 2019 |11:19 WIB
AS Cabut Sanksi Terhadap Ankara Setelah Turki dan Rusia Capai Kesepakatan
Foto: Reuters.
A
A
A

WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) mencabut sanksi yang dijatuhkan kepada Turki sembilan hari lalu terkait operasi militer yang dilancarkan Ankara terhadap militan Kurdi di utara Suriah. Keputusan itu diumumkan Presiden Donald Trump setelah Rusia setuju dengan Turki untuk mengerahkan pasukan guna memperpanjang gencatan senjata di sepanjang perbatasan Suriah.

"Sanksi akan dicabut kecuali ada sesuatu yang tidak kita sukai," kata Trump dalam pengumuman pada Rabu sebagaimana dilansir BBC, Kamis (24/10/2019).

BACA JUGA: Turki dan Rusia Sepakat Usir Pasukan Kurdi dari Perbatasan Suriah

Dia mengatakan Turki telah meyakinkannya bahwa itu akan menghentikan pertempuran di kawasan itu dan akan membuat gencatan senjata yang baru-baru ini disepakati menjadi permanen. Departemen Keuangan AS kemudian mengonfirmasi bahwa sanksi yang dijatuhkan pada 14 Oktober terhadap menteri pertahanan dan energi Turki, serta tiga pejabat senior negara itu, telah dicabut.

Serangan Turki dimulai setelah Trump secara tak terduga menarik pasukan AS dari utara Suriah awal bulan ini.

Turki ingin menciptakan "zona aman" sedalam 30 km (20 mil) di sepanjang sisi Suriah perbatasan yang bebas dari para pejuang Kurdi. Ankara ingin memindahkan sebagian beberapa dari dua juta pengungsi Suriah yang saat ini ditampung Turki ke sana.

Dia dikecam keras oleh Demokrat dan Republik atas penarikan militer mendadak itu, karena Kurdi yang ditargetkan oleh Turki telah menjadi sekutu penting AS dalam perang melawan kelompok Negara Islam (IS) di wilayah tersebut.

BACA JUGA: AS Jatuhkan Sanksi pada Turki Terkait Serangan ke Suriah

Trump mengklaim bahwa semata-mata karena diplomasi AS operasi militer Turki di Suriah dihentikan dan bahwa dia telah melembagakan kesepakatan jangka panjang untuk menyelamatkan nyawa warga Kurdi.

Namun, pihak lain mungkin melihat kenyataan yang berbeda, bahwa Rusia dan Turki-lah yang melakukan kesepakatan yang menghentikan operasi militer itu dan seluruh episode ini dipicu oleh kesediaan Washington untuk meninggalkan sekutu Kurdi mereka.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement