ISTANBUL - Turki dapat menutup pangkalan udara Incirlik, yang menampung hulu ledak nuklir Amerika Serikat (AS), sebagai tanggapan atas ancaman sanksi AS dan resolusi Senat AS yang terpisah yang mengakui pembunuhan massal orang-orang Armenia seabad lalu sebagai genosida. Hal Itu disampaikan Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Minggu.
"Jika perlu bagi kami untuk mengambil langkah seperti itu, tentu saja kami memiliki wewenang ... Jika ini diperlukan, bersama dengan delegasi kami, kami akan menutup Incirlik jika perlu," kata Erdogan di A Haber TV sebagaimana dilansir Reuters, Senin (16/12/2019).
BACA JUGA: Militer Turki Blokir Rumah Senjata Nuklir AS Pasca Kudeta
Erdogan menambahkan bahwa Turki juga dapat menutup pangkalan radar Kurecik jika diperlukan. "Jika mereka mengancam kita dengan penerapan sanksi ini, tentu saja kita akan membalas," katanya.
Pekan lalu Turki mengutuk tindakan Senat AS yang mengakui pembunuhan orang Armenia oleh Kesultanan Ottoman sebagai genosida. Pada Minggu, dia menyarankan bahwa Turki juga dapat menanggapi dengan sebuah resolusi parlemen yang mengakui pembunuhan orang-orang pribumi Amerika pada beberapa abad terakhir sebagai genosida.
BACA JUGA: DPR AS Akui Pembunuhan Massal Kristen Armenia Sebagai Genosida
Pada Rabu Senator AS mendukung undang-undang yang memungkinkan Washington menjatuhkan sanksi pada Turki atas pembelian sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia, dan atas operasi militernya melawan Kurdi di Suriah utara. Akuisisi S-400 sistem Ankara telah menjadi konflik antara kedua sekutu NATO, di mana Ankara dengan tegas menolak untuk meninggalkan kesepakatan tersebut.
(dka)