Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

China Bantah Akan Ganti Pemimpin Hong Kong Carrie Lam

Rachmat Fahzry , Jurnalis-Kamis, 24 Oktober 2019 |18:36 WIB
China Bantah Akan Ganti Pemimpin Hong Kong Carrie Lam
Pemimpin Hong Kong Carrie Lam. (Foto/Reuters)
A
A
A

BEIJING - China membantah berencana mengganti pemimpin Hong Kong, Carrie Lam dengan kepala eksekutif "sementara", menepis laporan dari Financial Times (FT) sebagai "rumor politik karena motif tersembunyi".

Hua Chunying, juru bicara kementerian luar negeri China mengatakan pada konferensi pers reguler di Beijing bahwa pemerintah China tegas mendukung Kepala Eksekutif Carrie Lam dan pemerintahannya untuk "menghentikan kekerasan dan memulihkan ketertiban secepat mungkin".

Baca juga: Pemimpin Hong Kong Minta Maaf Atas Insiden Penyiraman Masjid

Baca juga: Parlemen Hong Kong Resmi Tarik RUU Ekstradisi Pemicu Demonstrasi

Pernyataan tersebut keluar setelah adanya laporan dari FT, yang mengutip tokoh-tokoh yang tidak disebutkan namanya yang telah diberi pengarahan mengenai masalah pergantian Lam dengan seorang kepala eksekutif sementara.

Jika Presiden China Xi Jinping menindaklanjuti proposal itu, penerus Lam akan ditunjuk pada bulan Maret dan mencakup sisa masa tugasnya, yang berakhir pada tahun 2022.

Foto/Reuters

Namun, sumber-sumber itu mengatakan bahwa rencana tersebut akan tergantung pada situasi di kota yang harus stabil terlebih dahulu sehingga Beijing tidak terlihat menyerah pada kekerasan. Demikian dilaporkan AFP.

Kandidat terdepan yang dipertimbangkan untuk menggantikan Lam dilaporkan Norman Chan, mantan kepala Otoritas Moneter Hong Kong, dan Henry Tang, yang juga menjabat sebagai sekretaris keuangan dan kepala sekretaris administrasi wilayah.

Foto/Reuters

Rekaman audio yang bocor muncul pada September menunjukkan bahwa Lam mengatakan dia akan mundur jika dia punya pilihan, meskipun kemudian dia mengatakan tidak pernah berpikir untuk mundur.

Sejauh ini Pemerintah China telah memberikan dukungan kepada Lam dan polisi Hong Kong dalam penanganan kerusuhan yang terjadi. Beijing menyebut para demonstran "perusuh" dan mengutuk kekerasan.

(Rachmat Fahzry)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement