Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Di Depan DPR, Menag Tak Merasa Salah soal Cadar dan Celana Cingkrang

Fahreza Rizky , Jurnalis-Rabu, 06 November 2019 |15:49 WIB
Di Depan DPR, Menag Tak Merasa Salah soal Cadar dan Celana Cingkrang
Menteri Agama Fachrul Razi bertemu Komisi VIII DPR (Foto: Kemenag)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Jenderal (Purn) Fachrul Razi tak merasa ada yang salah dengan kontroversi yang ditimbulkan terkait khilafah dan radikalisme, mulai dari larangan cadar hingga celana cingkrang. Ia mengganggap hanya waktunya kurang tepat saat menyampaikan hal tersebut.

"Mungkin saya mengangkatnya terlalu cepat sehingga menimbulkan pro kontra. Poinnya adalah bahwa PNS itu ada aturan, maka taatilah peraturan yang sudah ada. Sekali lagi menurut saya cadar bukanlah ukuran ketakwaan seseorang," kata Menag seperti dikutip dari situs Kemenag, Rabu (6/11/2019).

Menag pun menyampaikan hal tersebut saat menggelar silaturahmi dengan unsur pimpinan Komisi VIII DPR RI beserta Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi), pada Selasa 5 November 2019. Pertemuan kali pertama pasca-Fachrul Razi dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Agama.

Dalam pertemuan itu dihadiri Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid, Sekjen Kemenag M Nur Kholis Setiawan bersama jajaran pejabat eselon I Kementerian Agama.

"Dalam sistem demokrasi Kemenag memang perlu dikontrol dan diawasi oleh legislatif. Saat menerima tugas dari Presiden saya melihat Tupoksi Menag itu adalah menata, merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang keagamaan. Saya dengan senang hati dan mengatakan ini adalah tantangan bagi saya," kata Menag.

Baca Juga: Polemik Celana Cingkrang, Ibas: Yang Terpenting Akhlak Manusianya Baik!

Menag Foto Okezone

"Tentara itu bukan sekadar identik dengan menembak melainkan juga harus mampu memimpin kesatuan. Insya Allah saya mampu melaksanakan tugas ini dengan sebaik-baiknya," sambung Menag.

Kepada jajaran pimpinan Komisi VIII DPR RI, Menag menyampaikan pesan yang dititipkan Presiden Joko Widodo kepada dirinya dalam menahkodai Kementerian Agama.

"Presiden menitipkan masalah radikalisme yang harus kita benahi bersama, kemudian toleransi serta membuat kebijakan terkait Islam yang Rahmatan Lil Alamin," tutur Menag.

Menag menyatakan Kementerian Agama siap menerima masukan dan koreksi dari Komisi VIII DPR RI demi peningkatan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

"Saya senang punya Wamenag yang tangguh. Mudah-mudahan kami mampu menata dan merumuskan kebijakan di bidang keagamaan selama menjabat. Saya juga bangga dengan jajaran eselon I Kemenag yang rata-rata profesor. Ini sangat membantu saya dalam menanyakan berbagai hal tentang ihwal keagamaan," ujar Menag.

Baca Juga: Soal Polemik Cadar & Celana Cingkrang, Ini Kata Gubernur Lemhannas

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement