Politikus PAN ini memandang terlalu dini jika menganggap cara berpakaian menggunakan cadar dan celana cingkrang disebut bentuk radikalisme. Apalagi BNPT sudah menyampaikan bahwa radikalisme tidak ada hubungan dengan cara berpakaian orang.

"Kalau kita lihat bom Thamrin itu pakai blue jeans Pak. Di New Zealand yang menembaki masjid itu pakaian milenial. Kelompok kriminal bersenjata di Papua itu bukan celana cingkrang yang membunuh tentara dan sipil," kata dia.
Oleh sebab itu, dia khawatir pernyataan Fachrul yang mengaitkan cadar dan celana cingkrang dengan radikalisme akan menimbulkan kegaduhan di publik. Yandri meminta Menag lebih berhati-hati terkait permasalahan seperti ini.
"Pak Menteri harus hati-hari karena menghakimi orang terlalu dini pun juga menjadi soal serius. Bagaimana orang baik-baik atau yang tidak masalah selama ini merasa tersinggung ketika Pak Menteri sampaikan celana cingkrang bermasalah, cadar bemasalah," tukasnya.
(Qur'anul Hidayat)