BOGOR - Tepat di awal 2020, bencana longsor dan banjir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Akibat bencana itu, belasan orang meninggal dunia dan beberapa lainnya masih hilang.
Warga yang berhasil selamat dari bencana itu harus bertahan hidup sambil mencari perlindungan ke tempat yang lebih aman. Namun nyatanya, hal tersebut butuh tidak mudah dan butuh perjuangan.
Salah satunya dirasakan Neneng Amalia (23) warga Kampung Sinar Harapan, Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang menjadi lokasi terparah akibat longsor.
Baca Juga: Sambangi Korban Banjir di Tangerang, Iriana Jokowi: Yang Kuat, Sabar Semuanya
Ibu tiga anak itu menceritakan detik-detik terjadinya longsor yang melanda kampungnya pada 1 Januari 2020. Kala itu, Neneng bersama keluarganya tengah bersantai di dalam rumah sekira pukul 09.00 WIB.
"Waktu itu lagi hujan lebat ya, saya lagi makan, anak saya lagi main di ruang tengah, anak yang gede lagi tidur di kamar depan. Saya dengar dari depan tetangga teriak kenceng, belum saya ke depan dari jendela itu kelihatan jelas longsor rumah pada kebawa kebetulan rumah saya depannya sawah jadi jelas banget," katanya kepada Okezone, Jumat (3/1/2020).

Baca Juga: Longsor Renggut Korban Jiwa, Satu Desa di Kabupaten Bogor Terisolir
Seketika Neneng pun berlari menyelamatkan ketiga anaknya di mana yang paling kecil masih berusia 10 bulan ke tempat yang lebih aman. Setelah longsor berhenti, Neneng dan suami memutuskan pergi ke tempat tinggal saudaranya di Kecamatan Nanggung.
Baca Juga: Anies Pilih Fokus Tangani Korban ketimbang Tanggapi Cara Ahok Atasi Banjir