JAKARTA - Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Bina Nusantara (Binus), Dina Wisnu menilai kemungkinan terjadinya Perang Dunia III sulit terjadi, meski hubungan Amerika Serikat (AS) dan Iran kian memanas.
Menurutnya, berdasarkan fakta perang dunia yang sebelumnya pernah terjadi, perang baru dimungkinkan ketika ada kebuntuan dalam proses komunikasi antar negara yang memiliki kekuatan ekonomi besar atau great powers.
Baca Juga: Trump: Pembunuhan Komandan Pasukan Elite Iran untuk Mencegah Perang
"Saat kebuntuan antar negara-negara besar itu dibumbui kekerasan, apalagi rasa saling percaya yang terkikis, situasi baru bisa dikatakan lebih darurat perang dunia. Artinya perang dunia lebih mungkin terjadi saat ketidakpercayaan muncul antar negara besar," kata Dina saat dikonfirmasi Okezone, Kamis (9/1/2020).
Saat ini, kata Dina, memanasnya hubungan antara Iran dan AS hanya sebatas di kedua negara tersebut. Terlebih posisi Iran sendiri masih berada jauh dibawah AS dari segi ekonomi. Sehingga, negara-negara besar lainnya belum pada posisi untuk bersikap tidak saling percaya terhadap kedua negara tersebut.
"Situasi ini memang bukannya tidak berbahaya, tetapi sejauh ini saya lihat lebih akan menimbulkan konflik yang terlokalisir di daerah Timur Tengah atau antara Iran dan AS," ungkapnya.