BALETE – Beberapa kuda yang masih diselimuti abu diturunkan dari kapal setelah diselamatkan melalui sebuah misi berisiko tinggi dari lokasi letusan Gunung Berapi Taal, Filipina. Pemilik kuda-kuda itu adalah para operator yang mengandalkan sedikit uang yang dihasilkan hewan-hewan itu dengan mengantarkan para wisatawan ke gunung berapi dan objek wisata populer yang dikelilingi oleh danau besar Taal.
Saat Gunung Berapi Taal meletus pada Minggu 12 Januari, masyarakat yang memiliki ratusan tunggangan di pulau gunung berapi itu harus melarikan diri tanpa ternak berharga dan sebagian besar harta mereka.
BACA JUGA: Erupsi Gunung Taal Dinilai Berbahaya, Ini Alasannya
"Kehidupan kami ada di dalam kuda kami, mereka adalah cara kami mencari nafkah," kata salah satu pemilik, Alfredo Daet (62) kepada AFP pada Selasa, 15 Januari. Daet berhasil membawa tiga dari empat hewan tunggangannya itu ke daratan.
Foto: AFP.
"Kami mencintai kuda kami... itu sebabnya kami ingin menyelamatkan mereka," tambahnya.
Hewan-hewan itu dapat menghasilkan USD7 (sekira Rp95 ribu) sekali perjalanan untuk melihat pemandangan panorama menakjubkan di atas kawah utama gunung berapi. Jumlah uang itu cukup signifikan di negara di mana jutaan orang bertahan hidup dengan kurang dari USD2 (sekira Rp27 ribu) sehari.
Puluhan hewan ternak lainnya di pulau itu, seperti sapi dan kambing, terbunuh dalam letusan.
BACA JUGA: Gunung Taal Masih Berpotensi Erupsi meski Aktivitasnya Sudah Menurun
Dengan kembali ke pulau yang kini tertutup abu vulkanis itu, orang-orang melanggar seruan evakuasi wajib dari pemerintah dan mempertaruhkan nyawa mereka sendiri. Namun, banyak yang merasa risiko itu sepadan.
"Jika kita membiarkan kuda-kuda mati (di pulau), kita akan menjadi orang-orang yang rugi pada akhirnya," kata Pejay Magpantay, seorang pemilik kuda lainnya kepada AFP setelah 11 dari 14 kedua milik keluarganya diselamatkan pada Selasa, 15 Januari.
Follow Berita Okezone di Google News