KLATEN - Terowongan yang berlokasi di Dukuh Cokro Kembang, Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Klaten, menjadi perhatian dari Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah.
Tim Ahli dari dua institusi tersebut, mulai menelusuri terowongan yang diduga dibangun pada saat pemerintahan Hindia Belanda tahun 1840.
Dikutip KR Jogja, Kepala Balai Arkeologi DIY, Sugeng Riyanto, mengatakan, pihaknya telah menerjunkan tim peninjau ke lokasi terowongan sejak mendapatkan laporan dari masyarakat Dukuh Cokro Kembang.
Baca juga: Libur Akhir Pekan, Presiden Jokowi Momong Cucu main di Paragon Mall
"Saya sudah kirim tim untuk peninjauan. Laporan yang saya dapatkan yakni berupa terowongan, paling panjang yang sudah kita ketahui sekira 70 meteran. Salah satu ujungnya ada di alur Sungai Pusur. Ujungnya lain ada di beberapa cabang. Diduga terkait dengan Pabrik Gula Tjokro Toeloeng," ujar Sugeng.
Sugeng menjelaskan, keberadaan terowongan tersebut merupakan bagian mata rantai cagar budaya masa lampau. Ini dapat melihat dinamika perekonomian waktu itu serta jaringan yang lebih luas.
"Dengan adanya terowongan itu maka baru diketahui kalau dulunya ada pabrik gula disana. Saya juga tertarik dengan sungainya. Tanpa sungai itu tidak akan ada terowongan. Jadi kita bisa menggambarkan perekonomian waktu itu. Artinya, terowongan ini tidak sendirian," tuturnya.
"Dalam penelitian selanjutnya nanti akan menerjunkan tim besar. Satu untuk survei. Kita susuri itu sungai ke mana, di situ ada apa, jadi sangat terkait. Orang jaman dulu membangun sungai itu pasti ada alasannya. Mempertimbangkan lingkungannya," jelasnya.
(Kemas Irawan Nurrachman)