BANYUMAS – Sebanyak 196 warga Desa Pengadegan, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, keracunan makanan nasi tumpeng. Jumlah korban keracunan ini terus bertambah padahal sebelumnya hanya puluhan orang.
“Keracunan massal tersebut berawal saat warga memakan nasi tumpeng pada acara selamatan tujuh bulanan di rumah salah satu warga, Jumat 7 Februari 2020 kemarin di salah satu rumah warga yang menggelar acara selamatan tujuh bulanan. Kemudian pada pagi harinya, Sabtu, ada beberapa warga mulai mengalami diare, dan muntah,” kata Bupati Banyumas, Achmad Husein, melansir dari laman KRjogja, Minggu (9/2/2020).
Jumlah korban keracunan yang semula hanya 36 orang, pada Sabtu malam tercatat bertambah jadi 160 orang. Para korban menjalani rawat jalan dan inap di puskesmas dan rumah sakit.
Korban yang menjalani dirawat inap masing-masing di Puskesmas Wangon 18 orang, Puskesmas Jatilawang 8 orang, RSUD Ajibarang 6 orang, dan Rumah Sakit An Nikmah 4 orang.
Kemudian yang menjalani rawat jalan, yaitu di polindes 90 orang, klinik swasta 14 orang, dan Puskesmas Wangon 56 orang. Dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa.
Menurut informasi yang dihimpun, keracunan diduga berasal dari makanan yang disajikan dalam acara tujuh bulanan di rumah warga RT 4/RW 5 Desa Pengadegan, Wangon, pada Jumat malam.
Mereka mengalami keracunan setelah memakan sejumlah hidangan tumpengan berisi nasi, urab, dan makanan lainnya pada. Namun efek makanan baru terasa setelah 12 jam pada pagi harinya. Puluhan warga yang muntah dan diare kemudian mendatangi Puskesmas 1 Wangon pada Sabtu sore hingga malam untuk berobat.
Kepala Dinas Kesehatan Banyumas, Sadiyanto hingga hari ini terus memantau situasi di beberapa puskesmas didampingi kepala Puskesmas 1 Wangon, dr Hariyo Saloka.
Follow Berita Okezone di Google News
(put)