Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sistem Peringatan Dini Bencana di Labuan Bajo-Pulau Komodo Diperkuat untuk Pengembangan Wisata

Alfina Nuraini , Jurnalis-Jum'at, 14 Februari 2020 |14:37 WIB
Sistem Peringatan Dini Bencana di Labuan Bajo-Pulau Komodo Diperkuat untuk Pengembangan Wisata
Labuan Bajo, NTT (Okezone.com/Dani)
A
A
A

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan kesiapannya mengamankan program pengembangan pariwisata di Labuan Bajo dan Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT) dari ancaman cuaca dan iklim ekstrem serta dari bahaya gempa bumi dan tsunami.

Labuan Bajo dan Pulau Komodo yang terkenal dengan wisata Taman Nasional Komodonya merupakan taman yang didapuk oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai situs warisan dunia pada tahun 1991.

Sejak tahun 1997, Stasiun Meteorologi BMKG Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, mulai mengoperasikan layanan informasi cuaca untuk penerbangan, pelayaran dan publik di daerah tersebut serta untuk Wilayah NTT. Selanjutnya mulai tahun 2008, telah dikembangkan pula sistem pemantauan gempa bumi dan peringatan dini tsunami di daerah tersebut.sirine tsunami

Sirine peringatan dini tsunami di Bengkulu (Okezone.com/Demon)

Saat ini dalam upaya menunjang pengembangan pariwisata di Labuan Bajo dan Pulau Komodo, BMKG telah meningkatkan kualitas fasilitas alat pemantau cuaca dengan teknologi digital otomatis, serta merapatkan jaringan peralatan dan sistem digital pemantauan gempa bumi dan peringatan dini tsunami .

"Dengan ini kami menginformasikan bahwa, BMKG siap mengamankan program pengembangan pariwisata di Labuan Bajo dan Pulau Komodo, dengan menguatkan sistem pemantauan dan peringatan dini multi bahaya geo-hidro meteorologi," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Manggarai Barat, Sti Nenot'ek seperti dikutip dari laman resmi BMKG, Jumat (14/2/2020).

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement