Sementara AF mengaku selain mendapat barang dari WS, juga memperoleh dari tetangganya yang mengalami gangguan jiwa yang aktif mengonsumsi obat penenang.
Dengan iming-iming diberikan nomor ponsel seorang gadis, dia melakukan barter dengan obat-obatan untuk dikonsumsi.
"Saya minta dua kali dan ditukar dengan nomor HP cewek," ujarnya.
Sementara WS mengaku baru beberapa bulan mengedarkan obat-obatan ini. Dia tergiur keuntungan besar dari setiap penjualan.
Sedangkan pembelian dilakukan secara daring dan pembayaran via transfer.
Dalam menjual, WS tidak sembarangan, namun hanya kepada teman-teman yang sudah dikenal.
"Baru tiga kali pesan. Setiap pesanan dikirimi 200 butir," ungkapnya.
(Hantoro)