''Fenomena alam ini merusak jalan dan lantai rumah warga. Tanah bergerak kemungkinan besar banyaknya resapan air. Kedepannya warga yang terdampak mesti direlokasi ke tempat yang lebih aman,'' kata Ujang, saat dikonfirmasi Okezone, Senin (24/2/2020).
Ujang menyebut, fenomena alam di daerah tersebut diketahui sudah dirasakan sejak beberapa tahun terakhir. Namun, pergerakan tanah dari tahun ke tahun terus bergerak dan hingga pada akhirnya merusak bangunan bagian lantai dan jalan.
''Peristiwa ini sebenarnya sudah lama bergerak secara sedikit demi sedikit hingga keretakan terjadi seperti saat ini,'' kata Ujang.
Baca Juga: BNPB : 994.932 Jiwa Mengungsi Akibat Bencana sejak Awal 2020
(Arief Setyadi )