Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Analisis BMKG Terkait Gempa Magnitudo 6,3 di Bali

Arie Dwi Satrio , Jurnalis-Kamis, 19 Maret 2020 |08:42 WIB
Analisis BMKG Terkait Gempa Magnitudo 6,3 di Bali
ilustrasi pendeteksian gempa. (Foto : Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA – Gempa berkekuatan magnitudo 6,6 mengguncang Bali pada Kamis (19/3/2020), sekira pukul 00.45 WIB. Gempa itu berpusat di laut pada jarak 305 kilometer arah selatan Kota Denpasar, Bali, dengan kedalaman 10 km. BMKG memperbarui besaran magnitudo gempa menjadi 6,3.

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, membeberkan hasil analisis terkait gempa di Bali tersebut. Kata Daryono, gempa dipicu adanya aktivitas patahan tepat di Palung Jawa.

"Jika memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman gempa pagi dini hari tadi, tampak gempa ini dipicu adanya aktivitas patahan tepat di zona Palung Jawa (Java Trench)," ujar Daryono kepada Okezone, Kamis (19/3/2020).

Ilustrasi (Shutterstock)

Hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa ini memiliki mekanisme patahan turun (normal fault). Oleh karenanya, kata Daryono, jelas deformasi batuan tersebut terjadi pada bidang tekukan Lempeng Indo-Australia yang mengalami gaya tarikan lempeng (ekstensional).

Di zona ini, sambungnya, slab lempeng samudra Indo-Australia mulai menghunjam dan menekuk ke bawah lempeng benua Eurasia di Selatan Bali dan di sinilah patahan itu terjadi.

"Karena patahan batuan terjadi pada bagian Lempeng Indo-Australia, gempa ini dapat disebut sebagai gempa intraslab, tetapi masih berada di zona sumber gempa di luar zona subduksi (outer rise)," tuturnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement