JAKARTA - Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengungkapkan Presiden Joko Widodo sangat tabah menerima kepergian ibundanya Sudjiatmi Notomihardjo. Menurut dia, Presiden Jokowi tetap memikirkan urusan negara di tengah kesedihan usai ditinggal sang ibu untuk selamanya.
Kepala Negara, kata Pramono, tetap memikirkan persoalan bangsa terkait percepatan penanganan corona virus disease atau Covid-19.
"Semalam Mensesneg dan Saya (Seskab) mendampingi Bapak Presiden sampai pukul 23.00 WIB. Beliau tabah sekali dan tetap memikirkan urusan kerjaan, terutama yang berkaitan dengan penanganan Covid-19," ujar Pramono dalam keterangannya, Kamis (26/3/2020).
Seperti diketahui, Presiden Jokowi melarang para menteri, wakil menteri, kepala lembaga negara, hingga masyarakat untuk melayat ke rumah duka di Kota Solo, Jawa Tengah.
"Atas arahan Bapak Presiden Joko Widodo bahwa pemakaman almarhumah ibunda akan dilaksanakan secara internal dan para anggota Kabinet Indonesia Maju berserta jajaran tetap bekerja di Jakarta dan fokus pada tugas masing-masing," ujar Staf Khusus Kepresidenan Bidang Komunikasi Fadjroel Rachman, Rabu 25 Maret 2020 malam.

Ia meminta agar jajaran Kabinet Indonesia Maju mendoakan almarhumah Sudjiatmi Notomiharjo. Presiden Jokowi pun hanya didampingi Mensesneg Pratikno dan Seskab Pramono Anung saat bertolak ke kampung halaman.
"Mohon doa ikhlas kepada almarhumah. Dua anggota Kabinet Indonesia Maju yang berangkat ke Solo untuk mendampingi Presiden Joko Widodo adalah Mensesneg Pratikno dan Seskab Pramono Anung," sambungnya.
"Kepada seluruh masyarakat Indonesia yang tulus ikhlas mendoakan husnul khatimah almarhumah Ibu Sudjiatmi Notomiharjo (77), ibunda Presiden Joko Widodo, Presiden dan Ibu Negara Iriana menghaturkan ucapan terima kasih sebesar-besarnya," tambah dia.
(Hantoro)